Vell, kembali gw harus berbagi cerita kebodohan gw yang tentu saja tetap mendidik kita semua.
Bermula dari sebuah tawaran dari rekan kerja gw untuk meliput acara NBL Indonesia All Star 2012 feat USA Pro Ball Alumni di Bandung.
Honestly (ceuile), meliput event bukanlah ranah kerjaan gw, selama ini gw cuma nulis sebagai kegiatan tambahan disamping kerjaan gw sebagai AE sebuah website,yaah bahasa kerennya sebagai additional contributor B).
Bermula dari sebuah tawaran dari rekan kerja gw untuk meliput acara NBL Indonesia All Star 2012 feat USA Pro Ball Alumni di Bandung.
Honestly (ceuile), meliput event bukanlah ranah kerjaan gw, selama ini gw cuma nulis sebagai kegiatan tambahan disamping kerjaan gw sebagai AE sebuah website,yaah bahasa kerennya sebagai additional contributor B).
Lalu kenapa gw bisa dapet tawaran ngeliput acara NBL ini?
Itu adalah karena tak lain dan tak bukan gw emang sejak awal berniat untuk mengambil cuti sehari demi acara ini, ya, gw udah booking tiket presalenya. Rekan gw yang tau soal itupun segera teringat gw ketika dia dapet invitation tersebut, dan segeralah gw menjadi writer dadakan dengan name tag MEDIA.
Di hari H, gw pun berangakat bersama rekan media yang lain denga mini bus menuju Bandung pada pukul setengah dua siang, dengan harapan jalanan lancar. Namun apa daya, macet menghadang sodara-sodara! *ala komentator bola*
Alhasil pukul setengah 6 kita baru tiba di GOR C-Tra Arena Bandung. Sewaktu kita tiba, stadion sudah penuh dengan penonton, tapi untungnya acara belum dimulai
(gw curiga acara diundur.enunggu kedatangan media *plaak GR bin PD beudd*).
Acara pun segera dimulai, dan gw untuk pertama kalinya duduk dimeja Media di bawah ring, itutuh meja yang sering ketimpa bola nyasar. But i'm proud of that :D.
Gw pun segera melaksanaakn tugas sebagai penulis, mencatat detil-detil menarik keseluruhan acara berikut momen penting pertandingan sambil terkagum-kagum karena begitu dekatnya gw dengan para pemain basket ternama tanah air, seperti Dimaz Muharri (kyaaa kerennya!!), Kelly Purwanto, Andi Batam, Vamiga Michel, Galank, dkk, belum lagi para pemain USA Pro Ball Alumni yang merupakan ex pemain NBA, seperti Vin Baker, Duaine Causwell, Ricky Pierce, dan Jason Williams, yang saking dekatnya, gw dipantati oleh J.Williams sewaktu dia berunding dengan rekan setimnya
(bukan dipunggungi seperti Dimaz munggungin gw, tapi ini benar-benar dipantati karena beliau nungging tepat didepan meja gw) *entah harus senang atau bagaimana.
Anyway, momen yang berkesan dan patut disyukuri adalah adanya kesempatan gw buat ke area pemain setelah pertandingan selesai untuk mewawancarai mereka yang tampil menonjol saat dilapangan. Gw pun melaksanakan tugas tersebut dengan mencatat wawancara dan merekam suara mereka (Dimaz, Vin Baker, J.Williams), sampai kemudian waktunya makan malam bagi para media (yang kelewat malam, pukul 22.30) tapi tak jadi masalah buat gw, karena ternyata makan malamnya berengan dengan para pemain!! *speechless ma' men!!*
Kerjaan gw pun selesai, bahan tulisan lengkap dan siap untuk di publish keesokan harinya. Tapi perjalanan masih panjang sodara-sodara, gw masih di Bandung dan besok pagi harus beraktivitas seperti biasa di kantor. Maka pukul 23.00 berangkatlah kita menuju Jakarta, dan benar dugaan awal gw, tiba di Jakarta pukul 2 pagi.
Gw pun memutuskan buat naik taxi ke kosan gw, 22.200 rupiah, pukul 02.30 gw tiba di depan kosan gw. Dengan santainya gw buka pintu gerbang, dan oh, ya betul sekali, sudah digembok sodara-sodara! Digembok!!
Gw pun dengan sigap mencari no. Penjaga kosan, dan apa yang terjadi? Yak! nomor telepon yang anda putar salah. Щ(ºДºщ) padahal sebulan lalu gw sms no. ini dan dibalas!!
Gw pun bimbang menatap gerbang, dibalik gerbabg ini masih ada 1 pintu lagi yg pasti juga dikunci, telpon tetangga sebelah, ga enak sudah jam segitu dan belum tentu gerbangnya bisa dibuka.
Maka gw putuskan untuk manjat pager, *plaak* salah, ga mungkin, pagernya tinggi ga ada pijakan,
jadi gw cabut dan nekat ke resto 24 jam yang berjarak 10 menit jalan kaki dari kosan gw.
Dalam benak gw, sekarang jam 2.30 lewat dikit, gw bisa beli makanan paling murah di resto itu,
terus tiduran dimeja kayak anak sekolahan lagi didalem kelas sampe nanti subuh.
Lalu pas tiba di resto tersebut, yak! ramenya melebihi diwaktu siang,bo! Gw lupa kalo hari itu adalah waktunya nonton bareng Piala Eropa, Spanyol VS Portugal. Berhubung sudah sampe disana, gw pun dengan cueknya pesen makan dan cari bangku paling pojok dan mau tidak mau ikut menonton.
Gw dukung Portugal! Abis Cristiano Ronaldo ganteng sih, sering di zoom ala sinetron sama kameramennya lagi *plaak dasar wanita!
Karena udara dingin, gw pun memakai selendang gw sampe dikepala, entah karena heran dengan baju gw yang berupa kaos basket berselendang dikepala atau karena heran 'kok ni cewe sendirian duduk di pojok dengan muka setengah idup ikut nonton disini' atau entah apapun itu, empat orang yang duduk didepan gw sering bolak balik nenok ke belakang secara gantian, sedangkan gw, meraih satu kursi dan ngangkat kaki akibat tadi pegel duduk di bus dengan space yg sempit. Pertandingan berlangsung seru karena 0:0 sampai akhirnya babak penalti, sial, kalo sudah penalti memang sopasti Portugal kalah karena jumlah pemain yang bagus tidak imbang dengan Spanyol (ada Casillas sebagai kiper, Fabregas, Xavi, Pedro), dan benar saja, Spanyol menang dengan 4 gol( satu kali gagal diawal) Ronaldo yang sbegai penendang terakhir pun ga dapet kesempatan buat mengeksekusi.
Akhirnya pertandingan selesai dipukul 4.30 pagi, gw pun balik ke kosan dan thank's God, gemboknya sudah dibukaaa!!! dan gw pun buru-buru ganti baju, cuci muka dan tidur sampe jam 7 pagi. Haaahh, what an experience?! *me gusta* Щ(ºДºщ)
So, kesimpulan dan pelajaran yag dapat diambil dari kebodohan gw kali ini adalah
Satu, pastikan nomer penjaga kosan masih aktif, ceklah paling tidak 2
minggu sekali dengan sms minta TC kayak bbm, lebih bagus lagi kalo
penjaga kosan pake BB ato Android, jdi bisa bbman ato whatsupan kalo
pulang telat.
Dua, tanyakan jam malam kosan sebelum menetap, walaupun ga ada niatan pulang malam, but who knows, buktinya guweh!
Tiga, kalau menemukan kemungkinan pulang malam, pastikan untuk membawa jaket, bukan cuma sekendang yang kaya gw lakukan, ga mempan! Selain seperti kata bang Rhoma, kena angin malam, segala penyakit akan mudah datang, so beware of angin malam. *apaseh*
Jadi begitulah pelajaran yang dapat dipetik dari kejadian bodoh kali ini,
sampai jumpa dikejadian pandai berikutnya, salam syadis!
Dua, tanyakan jam malam kosan sebelum menetap, walaupun ga ada niatan pulang malam, but who knows, buktinya guweh!
Tiga, kalau menemukan kemungkinan pulang malam, pastikan untuk membawa jaket, bukan cuma sekendang yang kaya gw lakukan, ga mempan! Selain seperti kata bang Rhoma, kena angin malam, segala penyakit akan mudah datang, so beware of angin malam. *apaseh*
Jadi begitulah pelajaran yang dapat dipetik dari kejadian bodoh kali ini,
sampai jumpa dikejadian pandai berikutnya, salam syadis!