Nemu Arti Kiasan White Collar Blue Collar
July 24, 2012
Ya, White Collar Blue Collar, kaya udah pernah denger?
Tiba-tiba aja setelah papasan sama gerombolan orang bersetelan putih hitam
kemarin, gw jadi kepikiran tentang istilah ini.
Teringat kalo istilah ini pernah dijadiin film-Blue Collar, terus jadi
penasaran dengan pengertian yang sebenarnya.
Di otak gw, kerah putih a.k.a White Collar identik dengan pegawai atau
karyawan magang atau trainee, mengingat seringanya contoh pegawai magang yang
memakai seragam tersebut dan juga beberapa Universitas yang mewajibkan
mahasiswanya buat memakai seragam diwaktu ujian. Sedangkan untuk Blue Collar
dibenak gw, adalah pegawai salah satu taksi yang dulu pernah meraih masa
jayanya di jakarta, dan identik dengan seragam SMP gw, -,-".
Lalu kenyataannya apakah sejalan dengan pemikiran gw? *apasih bahasamu, nak?
Ternyata Blue Collar ini dimaksudkan untuk para pekerja yang lebih
ketrampilan mereka, warna biru ini dipilih karena biru tadinya adalah warna
bahan jeans yang dipakai para pekerja karena relatif murah, tahan lama dan
tidak mudah kotor. Well, ga meleset dari dugaan gw ye *maunyee.
Lalu untuk White Collar ternyata merupakan warna untuk para pekerja
kantoran yang biasanya ada dibalik meja, kerja bsersih gitu kali ye.
Oh! iya! Selain dua warna itu ada juga istilah untuk warna-warna lainnya, dan
itu banyak beud dah.
Mari kita lihat satu persatu.
Selidik punya selidik, Blue Collar punya dua sub kategori, Scarlet Collar
*ga pake Johannson yang biasa diperuntukan buat pekerja toko dan Black
Collar, yang ditujukan untuk para pekerja tambang dan kilang minyak.
Untuk White collar, doi *ceuileeh* iye jadi doi ada tiga sub kategori gitu, Pink
Collar untuk sekretaris, administratif, Grey Collar untuk para staf
IT, dan yang terakhir Gold Collar, yang merupakan pekerja profesional.
Selain sub kategori itu ada juga istilah yang baru gw denger (yang sebelumnya
juge belum denger --"), jenis-jenis collarnya antara lain:
Green Collar, buat orang-orang yang kerjanya berkaitan sama lingkungan,
terus Yellow Collar buat orang-orang yang bekerja di dunia kreatif, Fuel
Collar, untuk yang bekerja di bidang yang mewajibkan mereka
berpindah-pindah, No Collar untuk para pengangguran (yaiyalah), dan Open
Collar untuk mereka yang bekerja di rumah (macam ibu-ibu online shop gitu
agaknya).
Well, itu dia tadi informasi tentang per-collar-an, semoga kebodohan dan
keingintahuan gw dapat mendidik, amiiiin.
0 comments