Shizuku Tsukishima siswi 3 SMP yang gemar membaca berbagai jenis buku fiksi, menghabiskan liburan musim panasnya untuk membaca buku paling tidak 20 buah buku.Suatu ketika saat membaca kartu peminjam buku di buku yang sedang dibacanya, muncul nama yang familiar, Seiji Amasawa.

Merasa pernah melihat nama tersebut sebelumnya, Shizuku pun memeriksa semua buku yang sedang dipinjiamnya dari perpustakaan umum. Benar saja, nama Seiji Amasawa ada di hampir setiap kartu peminjaman buku. Shizuku pun menerka-nerka, seperti apakah sosok Seiji Amasawa ini.

Suatu ketika, disaat mengantarkan makan siang untuk ayahnya, Shizuku duduk bersebelahan dengan seekor kucing gemuk berbulu abu-abu yang sedang serius memandang keluar jendela kereta. Karena penasaran, Shizuku pun mengikuti kucing misterius tersebut.

Kemanakah kucing misterius tersebut membawa Shizuku? Lalu siapakah Seiji Amasawa tersebut, mungkinkah Shizuku menemukannya?

Film animasi yang bersetting di Jepang tahun 1995 ini menghadirkan cerita yang ringan namun tetap menyematkan pelajaran yang dapat dipetik. Mengenai pentingnya untuk berusaha mencapai cita-cita, kerja keras yang nantinya akan membuahkan hasil serta ada maksud dari setiap kejadian yang terjadi di kehidupan manusia.

Film produksi Gibli ini juga mengahadirkan sisi romansa para remaja yang menggemaskan dan menghibur. Sebuah anime Jepang yang menyenangkan untuk disaksikan berulang-ulang terlebih lagi dengan soundtrack Take Me Home, Country Road yang diartikan ke bahasa Jepang.

Genre: Anime, Jepang
Director: Yoshifumi Kondo
Cast:
Yoko Honna sebagai Shizuku Tsukishima
Issei Takahashi sebagai Seiji Amasawa
Shigeru Muroi sebagai Asako Tsukishima
Takashi Tachibana sebagai Seiya Tsukishima
Keiju Kobayashi sebagai Shiro Nishi
Shigeru Muroi sebagi Baron
Maiko Kayama sebagai Yuko Harada

Genre: Thriller, Misteri, Drama
Director: Sydney Pollack
Cast:
Nicole Kidman sebagai Silvia Broome
Sean Penn sebagai Tobin Keller
Catherine Keener sebagai Dot Woods
Yvan Attal sebagai Philippe
Jesper Christensen sebagai Nils Lud
Earl Cameron sebagai Zuwanie
George Harris sebagai Kuman Kuman
Hugo Speer sebagai Simon Broome



Silvia Broome, seorang penerjemah di PBB (UN), tanpa sengaja mendengar bisikan dari ruang rapat PBB, mengenai rencana pembunuhan terhadap Presiden negara Matobo, salah satu negara di Afrika. Setelah mendengar hal tersebut, dirinya pun kini diteror dan diikuti orang tak dikenal, rumahnya dimasuki seseorang yang mengambil topeng Afrika di rumahnya dan mengenakannnya untuk meneror Silvia.

Petugas yang bertindak untuk mencegah upaya pembunuhan tersebut dan untuk melindungi Silvia adalah Tobin Keller. Tobin sangat skpetis dengan pernyataan Silvia dan berupaya menyelidiki masa lalu Silvia. Belum lagi dari hasil penyelidikannya tersebut cukup mengejutkan dan membuat Tobin masih menduga apakaha Silvia benar-benar korban ataukah justru dia lah tersangkanya?

Film suspens yang menegangkan ini sungguh sulit untuk ditebak, dan harus diikuti dengan seksama. Komplikasi masalah politik yang kental juga dihadirkan secara kentara di film ini disamping juga beberapa kebudayaan dan kepercayaan yang ada di Afrika. Salah satu kebudayaan yang mengena adalah seperti pada kutipan berikut:

Silvia Broome: Everyone who loses somebody wants revenge on someone, on God if they can't find anyone else. But in Africa, in Matobo, the Ku believe that the only way to end grief is to save a life. If someone is murdered, a year of mourning ends with a ritual that we call the Drowning Man Trial. There's an all-night party beside a river. At dawn, the killer is put in a boat. He's taken out on the water and he's dropped. He's bound so that he can't swim. The family of the dead then has to make a choice. They can let him drown or they can swim out and save him. The Ku believe that if the family lets the killer drown, they'll have justice but spend the rest of their lives in mourning. But if they save him, if they admit that life isn't always just... that very act can take away their sorrow.

[youtube http://www.youtube.com/watch?v=uCuqGhfr5Ak&w=560&h=315]

Mungkin nama Sigur Ros tidak setenar band-band Inggris ataupun Amerika di  Indonesia, namun tak disangka, konser band yang serumpun dengan Bjork pada tanggal 10 Mei 2013 lalu ini berhasil mengumpulkan ribuan penonton fanatik mereka di Istora Senayan, Jakarta.



Islandia, adalah negara asal dan bahasa yang digunakan pada lagu-lagu mereka. Namun hal tersebut tidak menurunkan minat para penikmat musik dengan genre post-rock ini untuk turut hanyut dalam alunan musik yang menghipnotis bait per baitnya, instrumen dan pencahayaan yang beiriringan satu sama lain saling mendukung menghanyutkan para penggemar Sigur Ros malam itu.

Konser Sigur Ros tersebut dimulai pukul 9 malam dan berlangsung selama kurang lebih 2 jam dengan total 14 lagu. Diawali dengan lagu yfirboard yang disertai dengan efek tirai putih yang hampir transparan menghadirkan efek visual yang menarik penonton ke dunia khayalan yang mengalun indah dan emosional.

Disusul lagu ny beterri, Vaka, Hraftinna, saeglopur, dan juga tak ketinggalan Varuo. Dilanjutkan dengan Sven G Englar, dimana pada lagu tersebut sang vokalis, Jonsi Birgisson, mulai memainkan gitar dan makin meriuhkan teriakan penonton. Kemudian yang ditunggu-tunggu, Hoppipola dimedlei dengan med blod  yang kental dengan instrumen pianonya dan membuat para penonton turut benyanyi selama beberapa menit, lalu disambung dengan Olsen Olsen yang tak kalah menghipnotis.



Tak lupa lagu terbaru mereka di tahun 2013, kveikur, juga dibawakan dengan harmonis dan empsional. Dilanjutkan dengan lagu festival dan brennisteinn di mana penonton semakin terbawa euforia dunia khayalan melalui instrumen rumit dari bassis Goggi Holm, drummer Orri Dyrason dan vokal falseto yang luar biasa dari Jonsi.

Lalu lagu Glosoli dan juga Popplagid, yang mampu menutup konser yang berhasil memanjakan telinga dan mata para penonton dan memberikan penghujung dunia khayalan bak mimpi ala Sigur Ros ini. Sebuah konser epik dan memukau, yang membuktikan band yang terbentuk sejak 1994 ini memang luar biasa dalam mmepertahankan eksistensi mereka dan juga sebagai wujud nyata, musik merupakan bahasa yang universal.

sumber info tambahan dan gambar: jakartavenue, metrotvnews, & creativedisc

Genre: Komedi, ROmantis
Director: Jon Turteltaub
Cast:
Sandra Bullock sebagai Lucy
Bill Pullman sebagai Jack
Peter Gallagher sebagai Peter
Michael Rispoli sebagai Joe Jr.
Jack Warden sebagai Saul
Peter Boyle sebagai Ox
Glynis Johns sebagai Elsie
Micole Mercurio sebagai Jerry



Lucy, seorang petugas tiket kereta api yang menjalani rutinitasnya dengan memperhatikan orang-orang berlalu lalan setiap harinya di stasiun seorang diri. Suatu hari hal yang tak terduga terjadi padanya, seorang laki-laki yang selama ini sering diperhatikannya, terjatuh di rel kereta, dan tak ada seorang pun yang cukup berani untuk turun dan menolong pria yang tersungkur tak sadarkan diri di atas rel. Lucy pun segera menolongnya, sesaat sebelum kereta berikutnya tiba.

Di Rumah Sakit, saat Lucy ingin menanyakan keadaan pria yang belakangan diketahui namanya, Peter itu, dirinya tidak diijinkan masuk karena bukan kerabat ataupun keluarga dari Peter. Untungnya seorang perawat membantunya dengan mengatakan bahwa Lucy adalah tunangan Peter, dan yang mengejutkan lagi, hal tersebut didengar oleh keluarga Peter.

Lucy pun terkejut, apalagi ketika sadar dirinya disambut hangat oleh keluarga Peter. Bagaimanakah tindakan Lucy selanjutnya, akankah disatu sisi Ia takut akan mengecewakan keluarga tersebut jika mengatakan yang sebenarnya, disisi lain Ia merasa nyaman dengan kehangatan keluarga dan juga was was jika kebohongan tersebut terkuak. Belum lagi Jack, adik Peter yang sepertinya kurang mempercayai Lucy adalah tunangan kakaknya.

Film yang komedi romantis yang ringan ini mampu menghadirkan cerita yang menghibur juga menyentuh. Bagaimana sosok Lucy yang diperankan oleh Sandra Bullock yang biasa hidup sendiri, mendapati dirinya disambut hangat oleh keluarga lengkap tunangan palsunya di hari Natal. Kekonyolan para tokoh pendukungnya pun sangat menghimbur dan menyentil seperti saat tunangan sebenarnya dari Peter tiba dan terlibat keributan kecil dengan Peter.

Ashley: All right, fine! I want my stuff back.
Peter: Then I want my stuff back.
Ashley: What stuff?
Peter: Your nose.
Ashley: [shocked] You can't have my nose back!
Peter: I paid for it.
Ashley: [gesturing to her breasts] Well then here! You paid for these too!

 

 
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=d3RSYSsgz3w&w=420&h=315]

Two days ago was my dad birthday, a year before he turned half of century. Well, I'm not close enough to my dad right now, he is too busy to work and so am I and that was stared from a couple years ago.
But even tough we aren't close enough as other father-daughter relationship, I had a lot of things, um well not that a lot, but there're things that would make me feel closer to him.

Let say most of those things are food. Yeah, when I ate several kind of food, it would bring memories that brought me closer to my dad's figure. May be it because long time ago, we used to shared food, the food that he likes and become my favorite too.

Here are the food that will make me feel closer to my dad: Green sands, it's not like I ate a green sands literally a green color sands just because I said food before. The Green sands I talked about was a can drink, well sometimes it in a bottle too. I always remember how my dad shared a bottle of green sands to me every time we ate at a restaurant, it felt bitter at first, but then it become my favorite soft drink. I don't know is that an alcoholic Green Sands or not, when my dad shared it. Ah I don't mind it if it was, hahaa.  But yes, later I've been informed that the old Green Sands was an alcoholic drink, but now days it become non a couple.

Other food that will remind me and make me feel closer to my dad is, avocado, whether it as a juice or a real fruit. It is also my dad's favorite, and he always give me a huge bowl of green avocado that been mixed with chocolate milk, hmm so yummy. Yes, it is my favorite food.

Then I Fu Mie, it spells like e foo me, it is a Chinese food, noodle that being fried until it become crisp, that serve with mixed vegetable and seafood or chopped  chicken creamy soup. There's funny thing about this food and my dad, I Fu Mie is not really my dad's favorite food, but it becomes mine. When we had a trip to Central Java, in a small restaurant, I ate I Fu Mie which in Central Java, I Fu Mie is Lo Mie.

When we continued our trip to West Java, Bandung,  he wanted to eat the food i ate a couple days before in Central Java, yes that was I Fu Mie that named Lo Mie. So he said to the waitress that he wanted to eat Lo Mie. Unfortunely,  Lo Mie in Bandung means an ordinary noodle with super duper creamy soup. And yeah he got that wrong food, and he explained to me with funny expression,  that it was not as what he imagined and continued eat it with a weird mimic. hahaa

A frog, hmm, yeah it also make me feel closer to my dad, it's not like i love frog, I don't like it, you know, it has no fur, it slick, it disgusting, yaiks. But it still make me feel closer to him. May be because, aware or not, he always bought things that connected with frog. Once he was back from his trip, he brought me a frog doll instead a panda or puppy doll. It was not bad at all, the doll i don't know, not that disgusting as it suppose to be, and it got sand on his butt, with  green body  and yellow legs.

Then from the other trip, he brought me a frog toy, hmm, it looks  more disgusting than the doll, may be because it has more realistic look than the doll. Uniquely, this frog toy has a censor that could make a frog voice every time a thing, pass by. So I putted it on the cabinet in living room until it started make sounds in the middle of the night, when there were nobody in the living room, creepy yup, it was so creepy, and the other day, i turned the censor off and now it become a frog toy with a black butterfly tie, since the censor won't work anymore.

Frog bookmark, was the thing my dad gave me a couple month ago, I think it's kinda proof that he support my hobby to read books. The bookmark is green, with three frog close it own eyes, mouth and seems to be ear, epic, that's what I think every time I use it.

The last thing that support my theory about frog is my dad's favorite is, when he used to design many t-shirt years ago, he often designed a frog t-shirt and sometimes wore  it. I didn't realize at that time, but when i think about it now day, he got a lot of t-shirt with frog on it.

Oh! Music! I almost forgot! It is one of the most important thing in my relationship my dad. I grown up with listening his music, yeah, he's kinda dad who always turn the music out loud with super mega huge speaker, that can be heard from the out side of our home. Mostly he listen to Scorpion, Mr. Big, Phill Collins, The Police, Genesis, Deep Purple, Bee Gees and other 80, 90 rock music, umm sometime jazz music too. And the first two rock band I mentioned before, was helped me to getting closer with someone I liked on high school, yeah, thank's to my dad, I got a lot of info of it.

Hahaa. So, because I've spend my day with hearing those kind of music, every time I heard those music been played, yup, I'll remember it's my dad's favorite, and of course it influenced my taste of music. My ear, more familiar and comfortable with rock music than others, but doesn't mean I'm an only rock music listener, no! Other kind of music are open, I'm kinda a universal music listener, rnb, pop, jazz, folk, blues, house, trance, even keroncong are welcomed :D

Well, it just the thing I wanna share here in this blog, and as my practice to write in English.
If you read this blog, dad, I just wanna say I love you, (the thing that I always hard to say to my parents directly), happy birthday and wish you have a long happy health life :) *big hug from your dearest daughter*

Genre: Action, Fiksi, Hero
Sutradara: Shane Black
Cast:
Robert Downey, Jr. sebagai Tony Stark
Gwyneth Paltrow sebagai Pepper Potts
Guy Pierce sebagai Aldrich Killian
Rebecca Hall sebagai Maya Hansen
Ben Kingsley sebagai the Mandarin
Jon Favreau sebagai Happy Hogan
Paul Bettany sebagai suara dari Jarvis
Ty Simpkins sebagai Harley Keener

Film ketiga dari Iron Man kali ini masih menceritakan Tony Stark dan sang kekasih Pepper Potts, dengan musuh baru yang tampak terkait dengan masa lalu Tony Stark. Film dimulai dengan flash back di tahun 1999, malam tahun baru milenium di Swedia. Kemudian kembali ke masa kini, seluruh stasiun televisi di Amerika tiba-tiba dibajak dan menghadirikan sesosok pria yang menyebar teror bernama the Mandarin. Selain teror di televisi, Amerika juga digemparkan dengan ledakan yang terjadi di Tenesse, namun anehnya tidak ditemukan bahan peledak ataupun benda-benda yang dapat menyebkan ledakan tersebut terjadi. Tony Stark sendiri saat ini sedang sibuk dengan dirinya yang tidak bisa tidur, karena mimpi buruk yang terus menghantuinya.

Suatu ketika, Happy bodyguardnya yang setia menjadi korban peledakan berikutnya. Hal tersebut memancing kemarahan Tony Stark, terutama saat hal tersebut ditanyakan oleh salah seorang wartawan, dan membuatnya menantang Mandarin untuk datang menghampiri rumahnya dan bertarung secara jantan dengan menyebutkan alamat rumahnya yang selama ini disembunyikan keberadaannya.

Bagaimanakah reaksi Mandarin terhadap tantangan Tony Stark tersebut? dan apa rencana jenius dari Tony Stark untuk menghadapi pelaku teror ini?

Film yang masih diperankan oleh Robert Downey, Jr. dan Gwyneth Paltrow ini makin memukau dan membuat penonton berdecak kagum dengan teknologi yang dihadirkan baik dari tokoh Tony Stark dengan perangkat terbaru Iron Mannya juga dari teknologi grafis keseluruhan film Iron Man 3 ini.

Tak lupa kekocakan Tony Stark dan beberapa tokoh lainnya, seperti bodyguardnya yang setia Happy (Jon Favreau), serta seorang anak laki-laki cerdas yang kemunculannya cukup menarik perhatian penonton, Harley, yang diperankan oleh Ty Simpkins.

Sebelumnya sempat terdengar desas desus bahwa ini merupakan film terakhir dari Iron Man, namun dilihat dari adegan di akhir film tepat setelah credit title, tampaknya film ini masih akan dibuat lanjutannya.

[youtube http://www.youtube.com/watch?v=JX9cfr1rsPo]

Sebuah dongeng asal Perancis yang berjudul asli La Barbe bleue, karya Charles Perrault, yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1697 di Paris.Konon katanya, sosok Gilles de Rais, seorang pembunuh berantai, adalah sumber inspirasi dibuatnya cerita ini.

The Bluebeard mengisahkan seorang saudagar yang kaya raya, yang tinggal di sebuah rumah megah. Walaupun kaya raya, wanita-wanita di lingkungan sekitar enggan menikah dengannya karena perangainya yang keras dan tampak menerikan serta janggut birunya yang tampak buruk. Menurut kabar burung yang beredar saudagar tersebut sudah pernah menikah dengan beberapa wanita sebelumnya, namun tidak diketahui di mana dan apa yang terjadi dengan isteri saudagar tersebut.

Suatu ketika, sang saudagar berjanggut biru itu ingin menikahi salah seorang dari dua puteri tetangganya. Pada awalnya sang wanita menolak, namun setelah upaya keras Bluebeard merayu dan membujuk, akhirnya mereka menikah. Tak lama setelah mereka menikah, Bluebeard memutuskan untuk melakukan perjalanan bisnis selama beberapa hari, sebelum pergi Ia memberikan beberapa kunci kepada isterinya. Semua kunci itu untuk membuka beberapa ruangan yang berikisikan benda-benda penting dan berharga, dan semuanya boleh dibuka oleh sang isteri, kecuali satu, sebuah ruangan terlarang. Sang isteri pun berjanji tidak akan membuka ruangan tersebut.

Namun, rasa penasaran mengalahkan janji yang telah dibuat sang isteri, Ia pun akhirnya membuka ruangan terlarang tersebut, yang ternyata berisikan jenasah para isteri-isteri terdahulu dari si Bluebeard. Ruangan yang penuh darah dan jasad wanita itu membuat dirinya shock, dan menjatuhkan kuncinya tepat di genangan darah. Segera menceritakan hal ini kepada, saudara perempuannya yang bernama Anne, mereka merencanakan untuk kabur dari rumah megah tersebut keesokan harinya.

Tak disangka, keesokan harinya sang saudagar kembali lebih cepat dari dugaannya dan menyadari noda darah pada kunci pintu terlarang, Ia pun geram dan berniat membunuh sang isteri. Mendapati dirinya ketahuan, sang isteri meminta satu permohonan sebelum dibunuh, yakni untuk diberi kesempatan berdoa dulu di ruangannya. Pada saat itulah sang isteri bersama Anne mengunci ruangan tersebut dan mengganjal dengan benda-benda apapun yang bisa digunakan untuk menahan pintu ruangan. Sementara si saudagar berusaha mendobrak pintu dengan pedang ditangannya.

Untungnya tak lama dua kakak laki-laki sang isteri dan Anne tiba untuk membantu mereka berdua kabur, sebuah pertarungan yang sengit terjadi, sampai akhirnya si saudagar berjanggut biru terbunuh. 
Karena tak memiliki ahli waris, segala harta dan chateau milik si Bluebeard itu pun jatuh ke tangan sang isteri, yang kemudian dibagikan kepada kakak-kakak laki-lakinya dan juga Anne, serta untuknya menikah lagi dengan laki-laki pilihannya untuk melupakan pengalaman mengerikan yang pernah dihadapinya tersebut.

 

Genre: Animasi,Fiksi, keluarga
Director: Kirk De Micco, Chris Sanders
Cast:
Nicolas Cage sebagai Grug
Emma Stone sebagai Eep
Ryan Reynolds sebagai Guy
Catherine Keener sebagai Ugga
Cloris Leachman sebagai Gran
Clark Duke sebagai Thunk
Randy Thom sebagai Sandy
Chris Sanders sebagai Belt



Mengisahkan keluarga bernama the Croods, sebuah keluarga di jaman batu yang terdiri atas ayah, ibu, tiga anak dan nenek. Sang ayah yang bernama Grug, merupakan sosok pemimpin keluarga yang selalu mematuhi peraturan, keluar goa saat terang dan kembali saat gelap, menunggu hingga matahari terbit kembali dibalik pintu goa yan terbuat dari batu. Bertolak belakang dengan sang ayah, Eep, anak sulung dari keluarga Croods, adalah sosok yang haus petualangan, dan paling benci berada dibalik goa.
Suatu ketika, Eep melihat cahaya redup disaat yang lain sedang terlelap. Mengikuti naluri keingintahuannya, Eep pun menerobos keluar goa, mengikuti cahaya tersebut hingga ke atas goanya. Ternyata, cahaya kecil itu berasal dari api milik Guy, seorang pemuda yang bertualang menuju arah cahaya, karena Guy percaya bahwa saat ini bumi sedang bergejolak, tanah-tanah mulai retak dan akan terbelah menjauh.

Keesokan harinya, hal yang dikatakan Guy pun terjadi, goa the Croods hancur berantakan, mau tak mau, Grug setuju untuk ikut dengan Guy, namun dengan tujuan mencari goa baru, dan Guy bukan sebagai pemandu namun sebagai sandera mereka. Bagaimanakah nasih the Croods? berhasilkah mereka menemukan goa baru? Lalu bagai mana nasib Guy yang dijadikan sandera?

Film animasi keluarga ini memiliki garis cerita yang sederhana, namun tetap berhasil menghibur dengan visual yang menarik, pemandangan era purbakala dan hewan-hewan yang unik, serta berbagai adegan yang konyol akibat ulah para anggota keluarga the Croods. Film yang melibatkan Nicolas Cage, Emma Stone, dan Ryan Reynolds ini walaupun menghibur, tak luput dari pembelajaran yang dapat dipetik, bagaimana keluarga seharusnya, sosok ayah yang manusiawi yang tampak dari sosok Grug. Sebuah film yang lengkap, bumbu komedi dan sisi moril yang dapat diambil pembelajarannya.
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=4fVCKy69zUY]