Sigur Ros Concert (2013) - Event Review
May 13, 2013Mungkin nama Sigur Ros tidak setenar band-band Inggris ataupun Amerika di Indonesia, namun tak disangka, konser band yang serumpun dengan Bjork pada tanggal 10 Mei 2013 lalu ini berhasil mengumpulkan ribuan penonton fanatik mereka di Istora Senayan, Jakarta.
Islandia, adalah negara asal dan bahasa yang digunakan pada lagu-lagu mereka. Namun hal tersebut tidak menurunkan minat para penikmat musik dengan genre post-rock ini untuk turut hanyut dalam alunan musik yang menghipnotis bait per baitnya, instrumen dan pencahayaan yang beiriringan satu sama lain saling mendukung menghanyutkan para penggemar Sigur Ros malam itu.
Konser Sigur Ros tersebut dimulai pukul 9 malam dan berlangsung selama kurang lebih 2 jam dengan total 14 lagu. Diawali dengan lagu yfirboard yang disertai dengan efek tirai putih yang hampir transparan menghadirkan efek visual yang menarik penonton ke dunia khayalan yang mengalun indah dan emosional.
Disusul lagu ny beterri, Vaka, Hraftinna, saeglopur, dan juga tak ketinggalan Varuo. Dilanjutkan dengan Sven G Englar, dimana pada lagu tersebut sang vokalis, Jonsi Birgisson, mulai memainkan gitar dan makin meriuhkan teriakan penonton. Kemudian yang ditunggu-tunggu, Hoppipola dimedlei dengan med blod yang kental dengan instrumen pianonya dan membuat para penonton turut benyanyi selama beberapa menit, lalu disambung dengan Olsen Olsen yang tak kalah menghipnotis.
Tak lupa lagu terbaru mereka di tahun 2013, kveikur, juga dibawakan dengan harmonis dan empsional. Dilanjutkan dengan lagu festival dan brennisteinn di mana penonton semakin terbawa euforia dunia khayalan melalui instrumen rumit dari bassis Goggi Holm, drummer Orri Dyrason dan vokal falseto yang luar biasa dari Jonsi.
Lalu lagu Glosoli dan juga Popplagid, yang mampu menutup konser yang berhasil memanjakan telinga dan mata para penonton dan memberikan penghujung dunia khayalan bak mimpi ala Sigur Ros ini. Sebuah konser epik dan memukau, yang membuktikan band yang terbentuk sejak 1994 ini memang luar biasa dalam mmepertahankan eksistensi mereka dan juga sebagai wujud nyata, musik merupakan bahasa yang universal.
sumber info tambahan dan gambar: jakartavenue, metrotvnews, & creativedisc
0 comments